Selasa, 03 Juni 2008

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di

BPR Swasad Artha Konsen Berdayakan Ekonomi Kerakyatan

Gianyar (BisnisBali)-Hingga kini, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Swasad Artha sebagai salah satu unit Argawa Group yang beroperasi di Blahbatuh Gianyar tetap konsen memberdayakan ekonomi kerakyatan melalui pemberian pinjaman untuk membiayai masyarakat pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Dengan usaha seperti ini, BPR Swasad Artha secara langsung memberikan kontribusi positif pada upaya-upaya memberdayakan ekonomi kerakyatan. Total asetnya mencapai Rp 34,4 milyar yang merupakan aset terbesar kedua di Gianyar.

Direktur Utama BPR Swasad Artha Blahbatuh Gianyar Dwi Eka Mahayu, S.E., CRBD mengungkapkan hal itu, Sabtu (5/4) ketika diminta konfirmasinya seusai diundang berbicara dan mempresentasikan kinerjanya di hadapan para pengelola BPD seluruh Indonesia di Hotel Ramada Bintang Bali Resort di Kuta belum lama ini.

Dikatakan, BPR Swasad Artha memasuki usia 18 tahun pada tahun 2008 dalam kinerjanya di Gianyar tetap berpedoman dengan motto ‘’Kepercayaan Anda Modal Sukses bagi BPR Swasad Artha”.

Keterampilan karyawan/wati secara terus-menerus ditingkatkan. Di samping itu, semua direksi dan direktur BPR Swasad Artha sudah berhasil mengantongi Certif profesi BPR.

Berbicara masalah BPR, Dwi Ekar Mahayu menjelaskan, banking smart informasi teknologi (IT) terus diterapkan secara berkelanjutan. Sistem ini untuk transaksi data entry dan monitoring perkembangan usaha.

Menyinggung linkage program, BPR Swasad Artha pertama kali diterima pada April 2005 dari BII dan Bank Niaga. Kedua bank ini memberikan dana masing-masing Rp 3 milyar.

Linkage program ini ternyata berhasil diselesaikan tepat waktu pada April 2008 dengan lancar. Selanjutnya November dan Desember 2007 BPR Swasad Artha kembali menerima kepercayaan mengelola dana linkage program dari BII, Bank Danamon, BNI 46 dengan total dana keseluruhan Rp 13,5 milyar.

Sampai saat ini, BPR Swasad Artha mengelola dana linkage program dari 6 bank umum masing-masing BNI 46, Bank Mandiri, BII, BCA, Bank Danamon dan Bank Niaga dengan total komitmen Rp 25,6 milyar.

Dijelaskan, linkage program terdahulu atau tahap pertama diterima langsung seluruhnya dengan masa waktu jatuh tempo 3 tahun. Sekarang dana linkage program yang diterima dengan fasilitas dua hingga tiga kali termin dalam masa waktu jatuh tempo 5 tahun.

Melihat dan mengetahui UMKM sebagai urat nadi ekonomi kerakyatan terutama di Gianyar sebagai pusat kerajinan handicraft Bali, fokus BPR Swasad Artha sebagai BPR yang tumbuh dan berkembang di Gianyar menyalurkan pinjaman modal kerja secara langsung maupun tidak langsung untuk menunjang indutri kerajinan sebagai pendukung kepariwisataan.

Dana hasil linkage program dengan bank-bank umum ini, disalurkan oleh BPR Swasad Artha secara keseluruhan untuk menunjang sektor perdagangan mengingat sektor perdagangan mengalami rebound pascabom Bali, jelas Dwi Ekar Mahayu.

Ketika diminta komentarnya tentang manfaat positif linkage program, dia mengatakan, bagi BPR Swasad Artha, asas manfaatnya bisa tercapai pertumbuhan aset secara signifikan pada tahun 2000-2007, dapat memacu BPR Swasad Artha untuk memasang target kredit yang jauh lebih besar.

Tren dan tantangan yang dihadapi akibat dari harga minyak mentah yang cenderung naik dengan melahirkan resesi global dan akan berdampak pada ekonomi nasional serta pariwisata Bali sehingga pertumbuhan ekonomi nasional menjadi melambat. *

Tidak ada komentar: