Selasa, 03 Juni 2008

BANK SWASAD ARTHA

12 May 2005
Bank Niaga Resmikan UKM Center Denpasar

Denpasar, 11 Mei 2005 - Hari ini, Bank Niaga kembali menambah UKM Center di propinsi Bali tepatnya di Jl. Melati 29 , sekaligus merupakan UKM Center Bank Niaga yang ke 9 (sembilan). Dengan pembukaan UKM Center ini, diharapkan Bank Niaga dapat membantu perkembangan usaha di sektor UKM yang berkembang pesat di Denpasar dan sekitarnya. Demikian dikatakan D. James Rompas, Direktur Business Banking Bank Niaga disela-sela acara peresmian tersebut di Denpasar (11/5).

Untuk lebih meningkatkan pembiayaan ke sektor UKM ini, lanjut James, Bank Niaga menempuh kebijakan dengan cara menambah jumlah UKM Center-nya. “Sampai saat ini, kami telah memiliki 8 UKM Center yang berada di Bandung, Lampung, Sidoarjo, Tangerang, Jakarta Kota, Pulogadung, Yogyakarta dan Makassar. Dan dengan diresmikannya UKM Center Denpasar ini, maka jumlah UKM Center Bank Niaga kini berjumlah 9 (sembilan) UKM Center”, tambah James.

UKM Center yang diresmikan ini selanjutnya akan melayani kebutuhan para calon debitur di Denpasar yang meliputi pembiayaan ke sektor mikro, kecil dan menengah melalui pola kerjasama pembiayaan antara Bank Niaga dengan BPR/ Financial Institution lainnya atau pola pembiayaan kepada UKM yang sudah melakukan kerjasama (kemitraan) dengan usaha besar serta pembiayaan kredit program yang ditujukan untuk usaha dibidang pertanian, peternakan, dan lain-lain.

James menambahkan sebagai langkah awal untuk merealisasikan pembiayaan ke sektor mikro dan kecil tersebut, akan dilakukan penandatanganan kerjasama sebagai berikut:

• Penandatanganan kerjasama dengan PT. BPR Bank Kertiawan
• Penandatanganan kerjasama dengan PT. BPR Dewata Candradana
• Penandatanganan kerjasama dengan PT. BPR Sukawati Pancakanti
• Penandatanganan kerjasama dengan PT. BPR Swasad Artha

Sejauh ini, realisasi kredit UKM Bank Niaga per 31 Maret 2005 dibandingkan periode setahun sebelumnya (per 31 Maret 2004) telah mengalami peningkatan sebesar 104,6%, yaitu dari Rp 3,32 triliun per 31 Maret 2004 menjadi Rp 6,80 triliun per 31 Maret 2005. “Dengan demikian portofolio kredit UKM Bank Niaga per 31 Maret 2005 telah mencapai 30,2 % dari total kredit Bank Niaga yang besarnya Rp 22,51 triliun,” jelas James. Sementara itu, untuk tahun 2005 target penyaluran kredit Bank Niaga ke sektor UMKM akan menjadi sebesar Rp 7,94 triliun.

Di masa datang, pembiayaan UKM ini tidak terbatas pada sektor produksi saja melainkan ke semua sektor usaha mulai produksi, perdagangan, transportasi dan sebagainya. Namun begitu, dalam pelaksanaannya tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian

bantu usaha kecil

Bantu Modal Usaha Kecil ----
BNI-BPR Argawa Group Tanda Tangani ''Linkage Program''

Denpasar (Bali Post) -
Kerja
sama dalam bentuk linkage program kembali dijalin BPR Argawa Group. Kali ini kerja sama dilakukan dengan Bank BNI 46 Denpasar yang mengucurkan dananya Rp 10 milyar untuk BPR Argawa Group. Dana Rp 10 milyar itu menurut owner BPR Argawa Group Budi Argawa, S.H., MBA., masing-masing Rp 5 milyar akan dikelola dua anak perusahaan BPR Argawa Group yakni PT BPR Swasad Artha yang berkantor di Blahbatuh, Gianyar dan BPR Argawa Utama di Sempidi, Badung.

Perjanjian kerja sama berlangsung di Kantor Pusat Argawa Group, Senin (10/12) kemarin, disaksikan langsung owner BPR Argawa Group Budi Argawa, Wakil Pemimpin Wilayah BNI Sukhyardi, Dirut PT BPR Swasad Artha Dwi Eka Mahayu, S.E. dan Dirut BPR Argawa Utama Tri Ayu Utami, S.E.

Budi Argawa mengatakan pertumbuhan ekonomi masyarakat saat ini terus membaik. Untuk itu perlu didukung dengan pembiayaan yang memadai sehingga pelaku usaha khususnya usaha kecil bisa lebih cepat tumbuh dan berkembang. ''Kita berharap dengan tumbuhnya usaha kecil maka pendapatan masyarakat juga akan meningkat,'' tambahnya.

Dijelaskannya, dana kerja sama dengan Bank BNI itu akan lebih fokus digunakan untuk pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah agar lebih cepat berkembang. ''Kita sesuaikan dengan potensi usaha kecil yang ada dan prospek untuk dibiayai,'' ujarnya terkait sektor-sektor yang akan dibiayai nantinya.

Selain dengan Bank BNI, Budi Argawa mengatakan pihaknya sebelumnya juga mendapatkan suntikan dana dalam program sejenis dari bank umum lainnya, antara lain Bank Niaga, BII, BCA, Bank Mandiri serta Bank Danamon. Linkage program ini dirintis sejak tahun 2005 dan sampai sekarang berjalan dengan baik. Kredit macet sangat rendah. Ini menjadi salah satu penilaian bank dalam linkage program ini.

Wakil Pemimpin Wilayah BNI Sukhyardi menjelaskan, pihaknya menggandeng BPR Argawa Group karena melihat kondisi bank ini sehat dan banyak membantu kegiatan usaha kecil. ''Ini sangat positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat,'' tambahnya. Bank BNI sampai saat ini sudah menyalurkan kredit linkage program sekitar Rp 82 milyar. ''Saat ini ada 3 BPR yang masih dalam proses untuk linkage program ini,'' jelasnya. Soal BPR yang dipercaya dalam kerja sama itu, Sukhyardi mengatakan BPR bersangkutan harus betul-betul sehat.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di

BPR Swasad Artha Konsen Berdayakan Ekonomi Kerakyatan

Gianyar (BisnisBali)-Hingga kini, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Swasad Artha sebagai salah satu unit Argawa Group yang beroperasi di Blahbatuh Gianyar tetap konsen memberdayakan ekonomi kerakyatan melalui pemberian pinjaman untuk membiayai masyarakat pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Dengan usaha seperti ini, BPR Swasad Artha secara langsung memberikan kontribusi positif pada upaya-upaya memberdayakan ekonomi kerakyatan. Total asetnya mencapai Rp 34,4 milyar yang merupakan aset terbesar kedua di Gianyar.

Direktur Utama BPR Swasad Artha Blahbatuh Gianyar Dwi Eka Mahayu, S.E., CRBD mengungkapkan hal itu, Sabtu (5/4) ketika diminta konfirmasinya seusai diundang berbicara dan mempresentasikan kinerjanya di hadapan para pengelola BPD seluruh Indonesia di Hotel Ramada Bintang Bali Resort di Kuta belum lama ini.

Dikatakan, BPR Swasad Artha memasuki usia 18 tahun pada tahun 2008 dalam kinerjanya di Gianyar tetap berpedoman dengan motto ‘’Kepercayaan Anda Modal Sukses bagi BPR Swasad Artha”.

Keterampilan karyawan/wati secara terus-menerus ditingkatkan. Di samping itu, semua direksi dan direktur BPR Swasad Artha sudah berhasil mengantongi Certif profesi BPR.

Berbicara masalah BPR, Dwi Ekar Mahayu menjelaskan, banking smart informasi teknologi (IT) terus diterapkan secara berkelanjutan. Sistem ini untuk transaksi data entry dan monitoring perkembangan usaha.

Menyinggung linkage program, BPR Swasad Artha pertama kali diterima pada April 2005 dari BII dan Bank Niaga. Kedua bank ini memberikan dana masing-masing Rp 3 milyar.

Linkage program ini ternyata berhasil diselesaikan tepat waktu pada April 2008 dengan lancar. Selanjutnya November dan Desember 2007 BPR Swasad Artha kembali menerima kepercayaan mengelola dana linkage program dari BII, Bank Danamon, BNI 46 dengan total dana keseluruhan Rp 13,5 milyar.

Sampai saat ini, BPR Swasad Artha mengelola dana linkage program dari 6 bank umum masing-masing BNI 46, Bank Mandiri, BII, BCA, Bank Danamon dan Bank Niaga dengan total komitmen Rp 25,6 milyar.

Dijelaskan, linkage program terdahulu atau tahap pertama diterima langsung seluruhnya dengan masa waktu jatuh tempo 3 tahun. Sekarang dana linkage program yang diterima dengan fasilitas dua hingga tiga kali termin dalam masa waktu jatuh tempo 5 tahun.

Melihat dan mengetahui UMKM sebagai urat nadi ekonomi kerakyatan terutama di Gianyar sebagai pusat kerajinan handicraft Bali, fokus BPR Swasad Artha sebagai BPR yang tumbuh dan berkembang di Gianyar menyalurkan pinjaman modal kerja secara langsung maupun tidak langsung untuk menunjang indutri kerajinan sebagai pendukung kepariwisataan.

Dana hasil linkage program dengan bank-bank umum ini, disalurkan oleh BPR Swasad Artha secara keseluruhan untuk menunjang sektor perdagangan mengingat sektor perdagangan mengalami rebound pascabom Bali, jelas Dwi Ekar Mahayu.

Ketika diminta komentarnya tentang manfaat positif linkage program, dia mengatakan, bagi BPR Swasad Artha, asas manfaatnya bisa tercapai pertumbuhan aset secara signifikan pada tahun 2000-2007, dapat memacu BPR Swasad Artha untuk memasang target kredit yang jauh lebih besar.

Tren dan tantangan yang dihadapi akibat dari harga minyak mentah yang cenderung naik dengan melahirkan resesi global dan akan berdampak pada ekonomi nasional serta pariwisata Bali sehingga pertumbuhan ekonomi nasional menjadi melambat. *

MEMILIH BANK YANG TERBAIK

TIPS
MEMILIH lembaga keuangan tidak mudah, banyak kriteria yang harus diperhatikan. Masyarakat tidak hanya melihat dari gedung yang besar dan mewah, tetapi beberapa faktor perlu diperhatikan:


1. Pilihlah bank yang sudah dipercaya dan bank yang bersangkutan juga dapat menjaga kepercayaan yang diberikan masyarakat.
2. Kinerja bank tersebut memberikan pelayanan cepat, tepat, simple, dan tidak berbelit-belit.
3. Bank tersebut menggunakan teknologi informasi tepat guna atau penerapan kecanggihan teknologi dalam operasionalnya.
4. Nasabah mengetahui dengan baik latar belakang pemilik atau pemegang saham bank tersebut.
5. Mempertimbangkan dengan dengan baik produk yang ditawarkan.

Beberapa Keunggulan PT BPR Swasad Artha:
1. Simpanan di PT Swasad Artha aman karena telah dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
2. BPR Swasad Artha memiliki pengalaman operasional yang cukup lama sejak tahun 1990 dan prestasi kerja yang baik dan aset terbesar nomor dua di Kabupaten Gianyar. Sepanjang waktu memiliki predikat ‘bank yang sehat’ sesuai penilaian dari Bank Indonesia.
3. Pengelola dan pemegang saham berkomitmen menjaga kepercayaan masyarakat serta menjamin seluruh harta kekayaan yang dimiliki.
4. Melayani segala macam permohonan kredit dengan bunga ringan UMKM dan memberikan kredit modal kerja sampai Rp 500.000.000 dengan proses cepat.

Produk yang Ditawarkan:
1. Simpanan tabungan, deposito berjangka dan deposito plus dengan hadiah: sepeda motor, TV, dan alat elektronik lainnya.
2. Memberikan kredit KPR, kredit kendaraan motor, dan kredit barang elektronik.
Kiriman Ni Made Dwi Ekar Mahayu, S.E. ,CRBD
Direktur Utama PT BPR Swasad Artha
Jalan Udayana Blahbatuh Gianyar
Telepon (0361) 942679, 944942
Faksimili (0361) 942679